Wanti-Wanti Ahli Waspada Corona di September Bisa Melonjak Lagi
Waspada Corona

By Ninik Kristiani 29 Agu 2021, 09:00:37 WIB Kesehatan
Wanti-Wanti Ahli Waspada Corona di September Bisa Melonjak Lagi

Gambar : Foto: Getty Images/iStockphoto/Richard Maguluko


Tim detikcom - detikNews

Minggu, 29 Agu 2021 05:32 WIB

Jakarta--Epidemiolog memberikan wanti-wanti kepada Indonesia soal kemungkinan melonjak lagi kasus virus Corona (COVID-19). Bisa saja, September menjadi waktu Corona kembali memuncak.

Awalnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut masih banyak kasus di RI yang belum terdata. Padahal, dari data yang diterima, terjadi penurunan kasus harian serta kasus kematian karena Corona.

Baca juga:India Laporkan Lonjakan Corona Tertinggi dalam 2 Bulan Terakhir

"Diindikasikan masih banyak kasus yang tak terlacak, tak terdiagnosa, dan terjadi kematian di rumah atau perjalanan menuju rumah sakit," tulis Kemenkes dalam laporan mingguannya, seperti dikutip detikcom pada Jumat (27/8/2021).

Melihat dari pernyataan tersebut, pakar epidemiologi mengingatkan kurangnya deteksi dini kasus Corona dapat meningkatkan angka kematian hingga lonjakan kasus Corona.

Baca juga:Pakar Minta Waspada Lonjakan Corona September, Jubir Luhut: Kapan Pun Bisa

"Masih sangat banyak kasus yang tidak terdeteksi dan sekali lagi test positivity rate kita mau 2 tahun kita masih selalu di atas 10 persen, dan jangankan lebih dari setahun ya, sebulan saja test positivity rate itu dampaknya luar biasa pada kasus di masyarakat dan pada kematian," kata epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, kepada wartawan, Jumat (27/8/2021).

Dicky mengingatkan bahwa Indonesia belum lepas dari Corona varian Delta. Dia juga berbicara kemungkinan lonjakan kasus Corona kembali terjadi pada pertengahan September jika tidak dilakukan mitigasi.

"Sepertinya kita belum selesai krisis Delta dan saya sampaikan potensi lonjakan baru ada di pertengahan September ini kalau mitigasinya masih seperti ini dan angka kematian juga ada potensi meningkat tentu biasanya 3 minggu setelah lonjakan," jelas Dicky.

Baca juga:Tetap Waspada COVID-19 Saat Pelonggaran PPKM

Lonjakan kasus Corona itu, kata Dicky kemungkinan akan terjadi di Pulau Jawa dan Bali pada daerah dengan cakupan testing masih rendah.

"Dari Jawa pun masih ada terutama di pedesaan dan perkampungan yang masih belum mencapai status test positivity rate 8 persen yang disebut moderat, ini yang menjadi permasalahan, ini yang akan membuat kondisi krisis ini menjadi pandemi kita lama nih dan nanti naik turun, terutama yang akan dilihat dan dirasakan masyarakat adalah banyaknya kematian karena di sisi lain vaksinasi belum menjangkau separuh dari penduduk sehingga kematian ini yang akan terjadi," tutur dia.




Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment


Principal

Pengawas Sekolah
DR. NINIK KRISTIANI, M.PD

Jejak Pendapat

Menu apakah yang paling Anda sukai dari website ini?
Koleksi video
Ruang pengumuman
Menu pada link terkait
Menu unduhan
Ruang konsultasi
Ruang berita