Seperti IDI, Komisi IX Minta Nakes di Papua Dipindah ke Tempat Lebih Aman
Nakes di Papua
Gambar : Foto: Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris (Karin-detikcom)
Arief Ikhsanudin - detikNews, Sabtu, 18 Sep 2021 05:18 WIB
Jakarta--Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengutuk aksi biadab KKB terhadap tenaga kesehatan di Papua. Dia menilai KKB telah melanggar aturan soal perang.
"Saya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada keluarga mendiang Gabriela Meilan. Apa yang dilakukan teroris KKB terhadap Gabriela Meilan dan kawan-kawan adalah aksi teror yang paling biadab, karena menjadikan para nakes sebagai sasaran kekerasan," ucap Charles kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).
Baca juga:TNI Buru KKB Lecehkan Nakes Wanita di Papua: Tangkap Hidup atau Mati |
"Aksi kekerasan yang menyasar para nakes dalam konflik keamanan di Papua seharusnya tidak terjadi. Sebab, dalam kondisi peperangan sekalipun, ada etika yang memasukkan nakes (selain perempuan dan anak) sebagai salah satu pihak yang tidak boleh mendapat kekerasan, apalagi dibunuh, oleh pihak manapun," sambungnya.
Politikus PDIP ini menilai tenaga kesehatan memiliki peran penting di area konflik. Dia mengatakan tenaga kesehatan akan memberikan pertolongan kepada siapapun tanpa pandang bulu.
Baca juga:Polri Respons Permintaan IDI soal Tarik Nakes di Papua ke Tempat Aman |
"Seandainya pun KKB tersebut membutuhkan pertolongan kesehatan dari para nakes, maka atas nama kemanusiaan para nakes tersebut pasti akan menolong mereka. Karenanya, tindakan tidak manusiawi terhadap para pejuang kemanusiaan adalah tindakan paling biadab," ujarnya.
Charles meminta para tenaga kesehatan di daerah rawan konflik di Papua untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Dia juga berharap TNI-Polri segera menumpas KKB.
Baca juga:Nakes di Papua Jadi Korban Kekejian Teroris KKB, Ini 7 Faktanya |
"Melihat gangguan keamanan yang terus terjadi di Papua dan KKB tidak lagi menjunjung etika konflik, saya meminta para nakes yang bertugas di daerah rawan konflik untuk ditarik, demi tidak adanya lagi para nakes yang menjadi korban teroris KKB," kata Charles.
"Tentu sambil mendorong aparat TNI untuk menumpas habis para teroris KKB yang sedang cari perhatian jelang perhelatan PON XX di Papua," imbuhnya.
Baca juga:Video Aksi Brutal Teroris KKB di Pegunungan Bintang Papua |
Nakes Papua Dilecehkan hingga Tewas
Aksi biadab anggota teroris KKB di Pegunungan Bintang, Papua, ini diungkapkan oleh seorang tenaga kesehatan yang berhasil selamat, Marselinus Ola Attanila. Dia bersama delapan orang tenaga kesehatan lainnya telah tiba di Jayapura pada Jumat (17/9/2021) pagi usai dievakuasi menggunakan helikopter TNI.
"Kami tidak pernah terpikir kalau akan terjadi penyerangan terhadap kami (Nakes) sehingga kami diam tenang," ujar Marselinus mengawali kisahnya, saat ditemui wartawan di Lapangan Makodam XVII Cenderawasih, Jayapura.
Baca juga:Kutuk Keras Aksi KKB, IDI Minta Nakes di Papua Ditarik ke Tempat Lebih Aman |
Dia mengatakan peristiwa ini terjadi Senin (13/9). Pada pukul 07.00 WIT, para nakes yang tengah bertugas di Puskesmas Kiwirok mendapat informasi dari masyarakat bahwa teroris KKB akan menyerang TNI-Polri.
Saat itu, para nakes diminta tetap tenang dan bersiaga untuk langsung memberi perawatan korban luka dari penyerangan itu. Pada pukul 09.00 WIT baku tembak antara TNI-Polri dengan teroris KKB mulai terjadi, sementara para nakes tetap bersiaga di puskesmas.
Baca juga:Lukas Enembe Sampaikan Dukacita Nakes Dibantai KKB Lewat Jubir |
Pernyataan teroris KKB yang sebelumnya menjamin keamanan nakes ternyata hanya bohong belaka. Para teroris KKB kemudian menyerang puskesmas sekitar pukul 09.05 WIT.
Kaca-kaca dipecahkan dan langsung disiram bensin lalu dibakar. Melihat para nakes melarikan diri dari puskesmas yang terbakar, anggota teroris KKB langsung mengejar mereka.
"(Nakes) Lukas bersama Suster Siti, Dokter Geral lari kearah Mado lalu dihadang teroris KKB dan dipukuli dengan balok kemudian digiring ke jurang dan ditendang jatuh ke jurang," ujarnya.
Baca juga:Cerita Keji Teroris KKB Pegunungan Bintang Aniaya-Tendang Nakes ke Jurang |
Marselinus bersama tiga rekan wanitanya yang juga nakes berlari dari puskesmas menuju rumah warga. Namun teroris KKB yang memegang senjata semakin dekat dengan mereka sehingga mereka melompat ke jurang.
Para teroris KKB itu tetap mengejar mereka. Marselinus mengatakan para teroris KKB menangkap nakes wanita yang ikut lompat ke jurang dan melakukan pelecehan seksual. Seorang suster tewas akibat penganiayaan yang dilakukan teroris KKB tersebut.
Baca juga:Ratusan Nakes di Papua Tuntut Jaminan Keamanan Imbas Penyerangan KKB |
"Kemudian ketiga suster ini ditelanjangi dengan cara merobek pakaiannya dengan parang. Setelah ditelanjangi kemudian dianiaya secara tidak manusiawi. Paha mereka ditikam, muka ditonjok, dan pelecehan seksual hingga pingsan. Akhirnya ditinggalkan, karena mungkin dikira sudah mati, sehingga didorong lagi ke dalam jurang yang lebih dalam sekitar 300 meter," ujarnya.
IDI Minta Nakes Ditarik ke Tempat Aman
PB IDI menyampaikan dukacita atas gugurnya tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, akibat ulah keji teroris KKB. PB IDI meminta pemerintah memindahkan para nakes di Papua ke tempat yang lebih aman.
"Meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk sementara menarik tenaga kesehatan ke tempat yang lebih aman. Meminta kepada aparat keamanan untuk menindak tegas para pelaku tindak kekerasan dan anarkistis agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih melalui keterangan tertulis, Jumat (17/9)