Labuan Bajo Terus Bersolek Menjadi Destinasi Wisata Superpremium
Labuan Bajo
Gambar : Sejumlah kapal wisata pinisi lego jangkar di perairan dekat Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 30 Juli 2021. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat mencatat selama periode Januari hingga pertengahan Juli 2021 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo berkisar 19 ribu wisatawan atau menurun dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 30 ribu wisatawan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Jakarta - Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi wisata yang ditetapkan sebagai destinasi superpremium oleh pemerintah. Dalam rangka mewujudkannya, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur turut bersiap dengan menyusun 10 langkah strategis.
"Ada 10 langkah yang sedang disiapkan untuk mendukung pariwisata superpremium. Labuan Bajo sedang didandan dari berbagai aspek," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Selasa, 10 Agustus 2021.
Langkah pertama adalah meminimalisasi kemacetan dengan cara menyiapkan lima kantong parkir. Endi mengatakan pengerjaannya sedang berjalan.
Langkah kedua adalah menyiapkan peraturan bupati terkait batasan jam operasional bagi kendaraan roda enam ke atas untuk memberikan kenyamanan akses wisata. Kendaraan boleh beroperasi di Jalan Soekarno Hatta Labuan Bajo mulai pukul 22.00 WITA sampai 05.00 WITA.
Selanjutnya, langkah ketiga adalah menambah beberapa ruas jalan, seperti jalan dari bagian timur Bandara Komodo yang akan dilanjutkan dari Jalan Binongko ke TPI Labuan Bajo. Ada juga pelebaran jalan di dekat Dermaga Philemon sampai Bukit Puncak Pramuka.
"Dengan menyiapkan sebanyak mungkin ruas jalan, maka alternatif lalu lintas baik manusia dan kendaraan yang masuk ke Labuan Bajo tidak mengalami kemacetan," kata Endi.
Langkah keempat adalah menyiapkan taman-taman kota untuk menarik minat orang-orang datang ke Kota Labuan Bajo. Berikutnya, Labuan Bajo juga akan ditata menjadi kota yang bersih.
Langkah berikutnya adalah menyiapkan tempat kuliner di berbagai titik sehingga wisatawan tidak kebingungan lagi ketika mencari makanan. Pemerintah setempat juga akan membenahi soal air bersih untuk kebutuhan minum.
Langkah kedelapan, Endi mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi untuk membangun pelabuhan rakyat, pelabuhan pariwisata dan pelabuhan kapal negara. Ketiga pelabuhan yang akan berlokasi di tempat yang sama itu rencananya dibangun pada awal 2022.
Berikutnya adalah mendorong Rumah Sakit Umum Daerah Komodo menjadi rumah sakit tipe A sebagai jaminan bagi para wisatawan agar tidak ragu ketika berkunjung ke Labuan Bajo. Langkah terakhir yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah penanaman terumbu karang di lahan seluas 750 hektare.
Endi mengatakan lokasi tanamnya masih diidentifikasi. "Program ini merupakan kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujarnya.
Dengan semua perencanaan itu, Endi berharap Labuan Bajo bisa menjadi destinasi wisata superpremium yang menjadi favorit wisatawan nusantara dan mancanegara.
Baca juga: Promosi Wisata Tetap Jalan, tapi Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo Masih Rendah