KSAD: Banyak Tokoh Agama Berjuang untuk Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Tokoh Agama Berjuang
Gambar : Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menerima kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta Cik Ditiro, DIY, Sabtu (11/12/2021).(Dispenad)
Kompas.com - 13/12/2021, 07:12 WIB
Penulis Achmad Nasrudin Yahya | Editor Kristian Erdianto
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan, banyak tokoh agama yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal itu disampaikan Dudung saat bertemu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta Cik Ditiro, DIY, Sabtu (11/12/2021). "Dalam proses kemerdekaan Indonesia, banyak tokoh agama yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia, termasuk ulama dari Muhammadiyah," ujar Dudung, dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Minggu (12/12/2021) malam.
Baca juga: Kepada KSAD Dudung, Ketum Muhammadiyah Berpesan Jangan sampai Indonesia Pecah
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian silaturahmi yang dilakukan mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini dengan organisasi dan lintas keagamaan. Dudung merasa bersyukur bisa bersilaturahmi dengan para Pengurus Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta.
Pada kesempatan tersebut, Dudung dan Haedar membahas perihal pentingnya persatuan nasional dengan cara merawat kebinekaan, sekaligus menjunjung tinggi prinsip musyawarah serta gotong royong.
Baca juga: KSAD Ingatkan Prajurit Dukung Program Pemerintah
Kedua hal tersebut merupakan budaya luhur dan identitas bangsa Indonesia yang telah tumbuh dalam masyarakat Indonesia sejak sebelum terbentuknya NKRI. Sementara itu, Haedar berpesan supaya Dudung dapat menjaga persatuan sekaligus agar Indonesia tidak terpecah. "Persatuan menjadi hal yang mutlak bagi masa depan Indonesia. Jangan sampai bangsa Indonesia pecah karena perbedaan-perbedaan yang tidak bisa kita dialogkan," ujar Haedar dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Minggu.