Kisah Penemuan Vaksin Cacar yang Mengubah Dunia
Penemuan Vaksi Cacar
Gambar : Foto: Ilustrasi penderita cacar dan sudah divaksin (Allan Warner/Atlas of Clinical Medicine)
Hari Suroto, Senin, 10 Mei 2021 03:14 WIB
TRAVEL NEWS
Jakarta- Vaksin cacar ditemukan oleh Edward Jenner. Begini kisah penemuan vaksin yang mengubah dunia itu.
Pada abad ke-18, di dunia terjadi wabah penyakit yang mematikan yaitu cacar. Terdapat 36 juta orang yang mati disebabkan oleh penyakit cacar antara tahun 1700 hingga 1799.
Baca juga: 15 Tempat Wisata Bandung yang Murah Meriah |
Pada waktu itu, tidak seorangpun yang mengetahui tentang apa yang menyebabkan penyakit cacar. Pun demikian dengan kuman yang menularkannya.
Edward Jenner adalah seorang dokter di sebuah kota kecil di Inggris. Sering ia memperhatikan, bahwa wanita-wanita pemerah susu sapi tidak berpenyakit cacar.
Akhirnya ia berpendapat, bahwa sapi tidak boleh tidak, tentu mempunyai semacam kuman yang berjangkit pada wanita-wanita pemerah susu itu dan yang menjadikan mereka kebal.
Baca juga: Wah Gawat! Pemilik Bar Ditangkap Gegara Jual Kartu Vaksin Palsu ke Turis |
Orang-orang mengejek dia, sebagaimana sudah lazim di dunia ini. Tetapi dokter Jenner akhirnya membuat vaksin dari nanah sapi itu.
Pada tahun 1796, vaksin itu akhirnya disuntikkan dokter Jenner pada anaknya sendiri. Nyatalah, bahwa anak itu menjadi kebal terhadap penyakit cacar.
Pada 1789, dia mengirim artikel ilmiah tentang hasil penelitiannya kepada majalah The Royal Society yang terkenal dan bergengsi. Dia menjelaskan bahwa upaya vaksinasi yang dilakukannya berhasil memberi perlindungan dari serangan penyakit cacar.
Baca juga: Uni Eropa Pertimbangkan Buka Perbatasan untuk Traveler yang Sudah Divaksin |
Sayangnya, metode penelitian Jenner dipandang tidak lazim dan tidak memenuhi kriteria ilmiah masa itu. Mereka tidak saja menolak untuk menerbitkan artikel ilmiah tersebut, tetapi juga mengkritik keras dan mencemooh upaya tanpa pamrih yang dilakukan Jenner.
Namun demikianlah dokter Jenner telah berhasil menghancurkan musuh seluruh dunia. Ia telah berhasil menolong ribuan jiwa manusia pada zaman itu dan berjuta-juta jiwa manusia berabad-abad kemudian.