Ketua DPRD Surabaya Bantah Klaster Covid-19 Ziarah Bung Karno
Klaster Covid-19 Ziarah Bung Karno
Gambar : Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono membantah anggota dewan positif Covid-19 karena ziara ke makam Presiden pertama Sukarno. Ilustrasi (CNN Indonesia/Farid)
CNN Indonesia | Sabtu, 12/06/2021 04:20 WIB
Jakarta, CNN Indonesia--Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono membantah penularan Covid-19 di lingkungan DPRD Surabaya akibat kegiatan ziarah makam Presiden pertama Soekarno di Blitar, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Saya ingin memastikan tidak ada kaitan antara ziarah ke makam Bung Karno dengan Covid-19," kata Awi, Jumat (11/6).
Baca juga:Kemenkes: 29 Kematian Pascavaksinasi Tak Terkait Vaksin Covid |
Awi menuturkan bahwa dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 pada Selasa (8/6) lalu. Sedangkan kegiatan ziarah makam Bung Karno digelar pada Sabtu (5/6).
Apalagi saat ziarah itu, anggota yang mengikuti kegiatan terbagi menjadi dalam sejumlah kendaraan. Mereka juga menerapkan protokol kesehatan yang diyakininya sudah sangat ketat.
"Kemudian pesertanya sendiri satu bus biasanya diisi 25, kami isi maksimal 13. Ada juga yang naik mobil pribadi," ujarnya.
Awi mengklaim pihaknya banyak menggelar kegiatan lain setelah pergi ziarah, antara lain rapat-rapat yang mengharuskan dirinya berinteraksi dengan banyak orang.
"Kami juga ada rapat kerja yang cukup banyak. Sehingga banyak diantara kami, sekalipun sudah dilakukan vaksin, dalam kondisi yang serba kelelahan. Masing-masing juga punya kesibukan lain di luar itu," katanya.
Baca juga:Kemenkes Minta Warga Lekas Divaksin Mumpung Mempan ke Virus |
9 Anggota Positif Covid
Sembilan anggota DPRD Surabaya terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) meskipun telah divaksinasi beberapa waktu lalu. Mereka tengah menjalani isolasi serta perawatan.
"Semua anggota dewan kan sudah divaksin, tapi ada 9 orang yang kena," kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astutik, Jumat (11/6).
Ia mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk melakukan penelusuran kontak.
"Kami sampaikan, ketika mengetahui ada anggota yang terpapar, maka fokus kami adalah kepada upaya penanganan," ujarnya.
Reni memastikan agenda dan kegiatan di DPRD Kota Surabaya tetap berjalan. Pihaknya juga tak akan menerapkan lock down pada kantor wakil rakyat Kota Pahlawan itu.
"Tidak ada lockdown, kami tetap menjalankan tugas-tugas terhadap tupoksi kami, kami juga mengupayakan vaksinasi, penyekatan Suramadu, dan pimpinan juga berkoordinasi secara online," kata politikus PKS itu.
Baca juga:Covid Jabar 1.000 Kasus Per Hari dalam Sepekan Terakhir |
Reni pun meminta agar semua pihak tak banyak berspekuliasi terkait muasal kasus Covid-19 yang mendera rekan-rekannya di DPRD Kota Surabaya. Menurutnya, penularan itu bisa terjadi dimana saja.
"Penularan masih dimungkinkan di mana saja dan dari mana saja. Sehingga diharap tidak mengambil sebuah kesimpulan, karena tertular karena ini dan sebagainya,"
Sementara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pihaknya belum berencana menutup Gedung DPRD Surabaya. Eri menyebut pihaknya akan fokus menelusuri kontak erat para anggota dewan itu.
"Ora, lapo lockdown (tidak, ngapain lockdown). Tracing ya pasti, keluarganya. Yang kena enggak banyak. Tracing semua," kata Eri.
(frd/fra)