Kasus Covid-19 Melonjak di Riau, Semua Pasien Diarahkan ke Lokasi Isolasi
Covid-19 Melonjak di Riau
Gambar : Pasien dibawa ke lokasi isolasi mandiri di Asrama Haji Riau. ©2021 Merdeka.com
Jumat, 16 Juli 2021 02:00Reporter : Abdullah Sani
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 di Riau melonjak. Bahkan kemarin angkanya menembus 978 kasus dan menjadi yang tertinggi selama pandemi di daerah ini.
Tim Satgas Covid-19 Riau mencatat, pasien terbanyak berasal dari Pekanbaru. Tercatat 455 kasus di kota ini.
Dari 978 kasus terkonfirmasi positif, sebagian besar merupakan pasien tanpa gejala dan bergejala ringan. Mereka diarahkan untuk melakukan isolasi di tempat yang telah disediakan pemerintah.
Isolasi di lokasi yang disediakan ini sesuai arahan Gubernur Riau Syamsuar. Tujuannya agar tidak ada pasien terkonfirmasi positif yang melakukan isolasi di rumah guna mengatasi keterlambatan memberikan pelayanan.
Ketua tim pengawas pasien isolasi Asrama Haji Riau Citra mengatakan, peningkatan kasus dan arahan gubernur berdampak langsung pada keterisian ruang isolasi yang disediakan pemerintah. Di Asrama Haji Riau, misalnya, terjadi penambahan sekitar 30 pasien setiap hari.
"Ada penambahan 30 orang, sehingga jumlah pasien di Asrama Haji Riau, saat ini sudah mencapai sebanyak 80 orang," kata Citra, Kamis (15/7).
Menurut Citra, jumlah pasien isoman itu terus meningkat mulai Rabu (14/7) sampai hari ini. Pasien yang masuk tersebut berasal dari berbagai puskesmas di Kota Pekanbaru. Mereka rata-rata diantar petugas medis dan polisi.
"Saat ini pasien sudah mendapat pelayanan semua. Ruangan kita juga masih cukup karena sebagian ada yang sudah pulang," jelasnya.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Riau, Indra Yovi mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru terkait penanganan pasien corona yang menjalani isolasi mandiri.
"Sejumlah tempat isolasi mandiri yang disediakan pemerintah itu harus ditempati. Jadi nantinya kalau ada warga yang mengalami Covid-19, baik gejala ringan atau tanpa gejala, harus diisolasi di tempat yang ditentukan pemerintah," kata Yovi.
Menurut Yovi, jumlah fasilitas dan gedung isoman yang sudah disediakan pemerintah lebih dari cukup untuk menampung ribuan orang.
"Pemerintah sudah menyiapkan ribuan tempat dan gedung yang ditentukan untuk isoman, terutama di Pekanbaru dan juga di berbagai daerah di Riau," kata Yovi.
Dia menyampaikan, tujuan dari kebijakan itu untuk memaksimalkan penanganan dan pengawasan terhadap pasien isoman, sehingga mereka dapat terpantau dengan baik.
"Kita tidak mau kejadian-kejadian pasien meninggal saat isoman terjadi berulang-ulang di provinsi ini. Pasien-pasien yang terkonfirmasi positif ataupun tidak bergejala bisa dirawat dan dipantau petugas yang berkompeten, ada dokter dan perawat, kemudian diberikan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi klinis pasien tersebut, maka pasien tersebut dapat segera sembuh," pungkasnya. [yan]
Baca Juga:
Menkes: Disiplin Prokes Jadi Hal Terpenting saat IniSatgas Covid-19 Ajukan Tujuh Sekolah di Yogyakarta Jadi Tempat KarantinaAnies Naikan Kapasitas Isolasi Pasien Covid-19 hingga 26.134 OrangIvermectin Dinilai Bisa Menjadi Harapan Baru Penanganan Covid-19Ada PPKM Darurat, Bantuan Ekonomi DipercepatAsrama Haji Donohudan Segera Jadi RS Darurat Covid-19