Jokowi Minta Kepala Daerah Turun ke Lapangan, Pantau Kapasitas BOR untuk Pasien COVID-19
Pantau Kapasitas BOR
Gambar : Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas melalui konferensi video mengenai evaluasi PPKM Darurat dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/7/2021). [Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden]
Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh kepala daerah rajin turun ke lapangan untuk mengontrol kondisi penanganan COVID-19 di lapangan. Terutama soal ketersediaan obat hingga kecukupan pasokan oksigen.
Terlebih, Jokowi juga meminta kepala daerah untuk memantau kapasitas tempat tidur di setiap rumah sakit supaya bisa dioptimalkan untuk penanganan pasien COVID-19.
Jokowi menyampaikan kalau dirinya melihat rumah sakit di daerah masih memasang 20 atau 30 persen dari kemampuan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR). Padahal menurut dia, daerah masih bisa menaikkan angka tersebut.
Jokowi pun menggunakan contoh seperti DKI Jakarta yang menaikkan BOR hingga 50 persen untuk pasien COVID-19.
Baca Juga:Jokowi Minta Kepala Daerah Siapkan Tempat Isolasi dan RS Darurat Bagi Pasien Covid-19
"Ini kepala daerah harus tahu, jadi kapasitas berapa dan harus diberikan kepada (pasien) COVID-19 berapa. Kalau ndak, nanti kelihatan rumah sakitnya BOR-nya sudah tinggi banget padahal yang dipakai baru 20 persen. Banyak yang seperti itu," kata Jokowi saat memberikan arahan kepada kepala daerah se-Indonesia melalui konferensi video, Senin (19/7/2021).
Selain itu, Jokowi juga meminta kepada seluruh kepala daerah untuk menyiapkan tempat isolasi. Terutama untuk pasien tidak bergejala dan gejala ringan.
Tempat isolasi yang diharapkan Jokowi itu menjadi pusat, terutama di wilayah padat penduduk, supaya menghindari adanya penularan virus yang semakin cepat dan masif.
"Penyiapan rumah isolasi terutama untuk yang bergejala ringan. Kalau bisa, ini sampai di tingkat kelurahan atau desa, ini akan lebih baik. Kalau tidak, paling tidak, ada isolasi terpusat di tingkat kecamatan terutama ini untuk kawasan-kawasan yang padat, utamanya di kota-kota, ini harus ada," ujarnya.
"Karena cek lapangan yang saya lakukan untuk kawasan-kawasan padat, (rumah berukuran) 3x3 (meter) dihuni oleh empat orang. Saya kira ini kecepatan penularan akan sangat masif. Isolasi terpusat di kelurahan atau paling tidak di kecamatan," sambungnya.
Baca Juga:Idul Adha, Jokowi Ajak Umat Islam Panjatkan Doa Bagi Kesembuhan Pasien COVID-19
Lebih lanjut, Jokowi juga meminta kepala daerah untuk merencanakan dan menyiapkan rumah sakit daerah. Termasuk rumah sakit cadangan dan rumah sakit darurat.
Itu perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan sehingga kapasitas rumah sakit penuh.
"Paling tidak kita memiliki, di dalam perencanaan itu, bagaimana kalau rumah sakit itu penuh. Jangan (rumah sakit) sudah penuh baru menyiapkan, akan terlambat," ucap Jokowi.