Dahnil Cium Aroma Adu Domba Kemhan-TNI soal Kritik Alutsista
Kritik Alutsista
Gambar : Dahnil Anzar Simanjuntak. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
CNN Indonesia | Jumat, 04/06/2021 07:48 WIB
jakarta, CNN Indonesia ==Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menduga ada upaya menciptakan disharmoni antara pihaknya dengan TNI terkait upaya modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).
Sebelumnya, sejumlah pihak mengkritik Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pembelian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) yang mencantumkan anggaran Rp1,7 kuadriliun.
Menurut Dahnil, selain upaya sebagai politisasi atau politicking, hal itu juga merupakan upaya membuat disharmoni antara Kemhan dan pihak TNI.
Baca juga:Prabowo Masih Bahas Pinjaman untuk Alutsista |
"Penuh dengan tanda-tanda melakukan upaya disharmonisasi antara Kementerian Pertahanan, Mabes TNI dan angkatan," kata Dahnil melalui tayangan video yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (3/6).
Dia pun memastikan informasi soal disharmoni tersebut adalah hal yang bohong. Lagi pula selama ini Kemhan selalu melakukan komunikasi dengan TNI dalam upaya modernisasi alutsista.
"Karena sejak awal proses upaya melakukan modernisasi alutsista dengan berbagai formulanya itu pasti melibatkan Mabes TNI, pasti melibatkan tiga angkatan yang ada," katanya.
Baca juga:Connie Tantang Kemenhan Gandeng KPK & BPK Ungkap Sosok Mr. M |
"Jadi statement-statement dan informasi-informasi yang terkesan mengadu domba, penuh dengan upaya disharmonisasi tersebut sangat tidak benar," cetus Dahnil.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan disebut akan melakukan pembelian sejumlah alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) untuk memenuhi kebutuhan tiga matra Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Rencana ini tertuang dalam dokumen rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan TNI tahun 2020-2024.
I nsert Artikel Ekonomi - Perbandingan Anggaran Pertahanan Negara-negara ASEAN. (Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen) |
Pemenuhan alpalhankam itu ditaksir memerlukan pendanaan sekitar US$ 124.995.000.000 atau setara Rp1,7 kuadriliun.
Pengamat Pertahanan Connie Rahakundini juga mengungkapkan temuan atas dokumen Perpres tersebut. Dia mengaku kaget saat mengetahui rancangan tersebut sebab sebelumnya dia kerap terlibat dalam renstra sebelum Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
"Saya rasanya sering membaca renstra dalam keterlibatan saya dari 2007 ngurusin pertahanan. Tapi pas saya lihat rentsra itu saya kaget, akhirnya saya dapatkan dokumen itu," kata Connie kepada wartawan, Sabtu (29/5).
Baca juga:Jokowi Rencanakan Utang Asing Rp1,7 Kuadriliun Beli Alutsista |
Tak hanya itu, Connie juga mengungkapkan saat ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Asrena di masing-masing matra TNI belum mengetahui rencana Prabowo terkait anggaran pinjaman itu.
Hal ini kata dia bisa dibuktikan dengan pernyataan Hadi di Komisi I DPR RI saat rapat kerja berlangsung. Hadi yang ditanya terkait dana bengkak itu mengetahuinya, namun tidak tahu peruntukan yang dirancang Prabowo.
(tst/arh)