Apa Itu Presidensi G20 yang Diemban Indonesia? Ini Penjelasannya
Presidensi G20
Gambar : Apa Itu Presidensi G20 yang Diemban Indonesia? Ini Penjelasannya -- Foto: Jokowi di KTT G20 (Instagram @jokowi)
Tim detikcom - detikNews
Jumat, 17 Sep 2021 11:55 WIB
Jakarta--Apa itu Presidensi G20 (Group of Twenty) perlu diketahui sebab Indonesia disebut mendapatkan tugas tersebut. Pertemuan forum internasional itu jadi sorotan lantaran membahas berbagi isu di bidang perekonomian dunia.
Dengan ditunjuknya Indonesia menjadi Presidensi G20, Presiden Joko Widodo langsung membentuk panitia nasional untuk mempersiapkan penyelenggaraannya. Namun masih belum diketahui daerah mana yang akan ditunjuk menjadi lokasi penyelenggaraan agenda internasional tersebut.
Baca juga:Indonesia Pegang Presidensi G20 1 Desember 2021-31 November 2022 |
Apa Itu Presidensi G20?
Melansir dari situs Kemenko Perekonomian, presidensi G20 adalah posisi di mana sebuah negara menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G20. Untuk tahun 2022, Indonesia terpilih dan tengah mempersiapkan penyelenggaraan forum yang akan berlangsung sejak 1 Desember 2021 nanti.
Forum G20 terdiri dari 20 negara yaitu AS, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa. Indonesia juga menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20.
Secara umum, G20 menjadi representasi perekonomian dunia dan memiliki posisi strategis. Negara-negara yang tergabung di G20 ini menguasai 85% PDB dunia, 80% investasi global, 75% perdagangan dunia, dan 66% populasi dunia.
Baca juga:Mahfud Tegaskan Tak Ada Toleransi bagi Penebar Ancaman Selama G20 Digelar |
Sejak awal terbentuknya G20, Indonesia telah menjadi anggota pertemuan Forum pada 1999. Kemudian pada 2008, Presiden Indonesia untuk pertama kalinya diundang dalam KTT G20 di Amerika Serikat dan kini ditetapkan sebagai Presidensi G20 Tahun 2022.
Dalam pertemuan G20, berlangsung dua jalur, yaitu Finance Track yang membahas isu-isu di bidang ekonomi, keuangan, fiskal dan moneter, serta Sherpa Track yang membicarakan isu-isu ekonomi nonkeuangan, seperti energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, anti korupsi, lingkungan, dan perubahan iklim.
G20 sebenarnya tidak tidak memiliki sekretariat secara permanen. Untuk itu, setiap tahunnya akan dipilih presidensi G20 atau tuan rumah secara konsensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan.
Baca juga:RI Jadi Tuan Rumah G20 2022, Usung Tema 'Recover Together, Recover Stronger' |
Indonesia Jadi Presidensi G20
Kini apa itu Presidensi G20 sudah diketahui. Penetapan Indonesia sebagai Presiden G20 tahun 2022 dilakukan saat KTT G20 ke 15 di Riyadh, Arab Saudi pada 22 November 2020 lalu. Serah terima dari Presidensi G20 saat ini, yaitu Italia ke Indonesia akan dilakukan pada KTT G-20 yang akan dilaksanakan di Roma, Italia pada Oktober nanti.
"Serah terima Presidensi G20 dari Italia kepada Indonesia akan dilaksanakan pada KTT G20 atau G20 Leader Summit di Roma, Italia, pada tanggal 30-31 Oktober tahun 2021 ini," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Keterangan Pers Bersama mengenai Presidensi Indonesia di G20 Tahun 2022, di Jakarta, Selasa (14/09/2021), seperti dikutip dari situs Kominfo.
Adapun Indonesia akan memegang kepercayaan itu untuk satu tahun, terhitung mulai 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022 mendatang.
"Ini merupakan kali pertama Indonesia terpilih sebagai Presidensi G20 sejak dibentuknya G20 pada tahun 1999," ungkap Menkominfo.
Selanjutnya soal apa itu Presidensi G20 bisa dicek di halaman berikutnya.
Tema dan Pembentukan Panitia G20
Kini apa itu Presidensi G20 sudah diketahui. Untuk tema dan pembentukan proses persiapannya juga perlu dipahami.
Indonesia mengusung tema besar 'recover together, recover stronger' untuk forum G20 tahun 2022. "Tahun 2022 juga merupakan tahun penting bagi Indonesia mengingat Indonesia akan memegang presidensi G20. Tema besar presidensi G20 tahun 2022 adalah 'recover together, recover stronger'," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam rapat bersama Komisi I DPR, Kamis (2/9/2021).
Retno menyebut tema itu diambil dengan mengedepankan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan pasca pandemi. Retno mengatakan tema itu tidak hanya relevan bagi kelompok negara G20 saja, melainkan juga untuk seluruh negara di dunia.
"Tema tersebut dilatarbelakangi visi Indonesia untuk mengedepankan kemitraan dan inklusifitas guna mendorong pemulihan ekonomi dunia yang tangguh yang berkelanjutan pasca pandemi COVID-19," ujarnya.
"Melalui visi dan tema ini kita pastikan G20 akan relevan tidak hanya bagi anggotanya, namun juga bagi semua, khususnya negara-negara berkembang," lanjutnya.
Baca juga:Airlangga Ungkap Keuntungan RI Jadi Tuan Rumah KTT G20 2022 |
Sebagai Presidensi G20, Presiden Joko Widodo menerbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia, pada tanggal 27 Mei lalu. Tugas panitia nasional ini meliputi:
- menyusun dan menetapkan rencana induk penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, termasuk di dalamnya penentuan tema, agenda prioritas, dan rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia;
- menyusun dan menetapkan rencana kerja dan anggaran penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia;
- mengadakan persiapan dan penyelenggaraan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi, pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral, pertemuan tingkat Sherpa, pertemuan tingkat Deputi, pertemuan tingkat Working Group, dan pertemuan tingkat Engagement Group melalui kemitraan dengan Troika G20, negara anggota G20, dan organisasi internasional;
- mengadakan persiapan dan penyelenggaraan program Side Events;
- mengadakan persiapan dan penyelenggaraan program Road to G20 Indonesia 2022; dan
- melakukan monitoring penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.
Merujuk pada Keppres tersebut, susunan panitianya terdiri dari Pengarah, Ketua, Penanggung Jawab Bidang, Koordinator Harian, dan Sekretariat, yaitu:
- Pengarah Panitia Nasional terdiri dari Presiden dan Wapres RI, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
- Ketua Bidang Sherpa Track yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Ketua I) dan Menteri Luar Negeri (Ketua II)
- Ketua Bidang Finance Track yaitu Menteri Keuangan (Ketua I) dan Gubernur Bank Indonesia (Ketua II)
- Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
- Penanggung Jawab Bidang Logistik dan Infrastruktur diketuai oleh Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet duduk sebagai salah satu anggotanya.
- Penanggung Jawab Bidang Komunikasi dan Media diketuai oleh Menteri Komunikasi dan Informatika
- Penanggung Jawab Bidang Side Events diketuai oleh Menteri Perdagangan
- Penanggung Jawab Bidang Pengamanan diketuai oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia.