6 Eksperimen Ilmiah Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Manusia
Sejarah Manusia
Gambar : Dalam eksperimen Unit 731. [Via Wikimedia Commons](Via Wikimedia Commons)
Kompas.com - 21/09/2021, 03:10 WIB
Penulis Shintaloka Pradita Sicca | Editor Shintaloka Pradita Sicca
KOMPAS.com - Eksperimen Ilmiah telah berkembang sepanjang sejarah manusia, tidak terbatas hanya untuk kesejahteraan, melainkan juga untuk unjuk kekuasaan. Sejumlah eksperimen ilmiah paling mematikan sudah pernah dilakukan generasi pendahulu, seringkali tanpa mengenal batas moralitas sebagai manusia, Unit 731 di antaranya. Unit 731 adalah nama divisi perang biologi dan kimia rahasia Angkatan Darat Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Banyak eksperimen ilmiah dilakukan di bawah Unit 731, mulai dari penciptaan wabah, pembedahan dan amputasi tanpa anestesi, objek uji senjata, hingga pemerkosaan untuk menularkan penyakit. Selain Unit 731, ada eksperimen ilmiah lainnya tidak kalah mematikan. Berikut Kompas.com merangkum daftar 6 eksperimen ilmiah paling mematikan sepanjang sejarah yang melansir dari beberapa sumber:
Baca juga: Kisah Misteri Pandemi 1916, Penyakit Tidur yang Buat Banyak Orang Mati dalam Lelap
Dokumen eksperimen ilmiah MKUltra.[Via Wikimedia Commons](Via Wikimedia Commons)
Proyek MKUltra adalah proyek rahasia CIA untuk pengendalian pikiran. Program ini dimulai pada 1950-an dan berlangsung hingga 1966.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email
Di bawah MKUltra, orang-orang yang menjadi subjek penelitian seringkali diberi obat-obatan, terutama halusinogen, seperti LSD. Orang-orang yang diuji kemudian akan mengalami gangguan tidur dan sensorik, hipnosis, pelecehan seksual, dan jenis penyiksaan psikologis lainnya, sementara beberapa tes terbukti mematikan. Tujuan pokok proyek ini adalah mengkombinasikan penelitian senjata kimia dan upaya untuk menciptakan obat pengendali pikiran untuk memerangi Soviet.
2. Eksperimen ilmiah Sifilis Tuskegee
Eksperimen ilmiah sifilis Tuskegee. [National Archive Via Bigthink.com](National Archive Via Bigthink.com)
Eksperimen ilmiah Sifilis Tuskegee adalah sebuah eksperimen yang didanai oleh pemerintah pada 1932-1972. Dalam eskperimen ilmiah ini para dokter menolak untuk mengobati 399 pasien sifilis Afrika-Amerika di pedesaan Alabama, bahkan ketika penisilin ditemukan, yang efektif melawan penyakit sifilis pada 1947. Para pasien sifilis juga tidak diberitahu bahwa mereka menderita sifilis, para dokter hanya menyalahkan "darah buruk" mereka dan memberikan plasebo. Tujuan eksperimen ilmiah sifilis Tuskegee yang dilakukan oleh Layanan Kesehatan Masyarakat AS adalah untuk mempelajari perkembangan alami sifilis jika tidak diobati. Ada 28 orang dalam penelitian ini yang terinfeksi sifilis meninggal langsung, sementara 100 meninggal karena komplikasi terkait sifilis.
Baca juga: Ilmuwan China di Lab Wuhan Pernah Eksperimen Membuat Virus Corona Hibrida
3. Eksperimen ilmiah terhadap penyakit menular seksual Guatemala
Eksperimen mengerikan penyakit menular seksual di Guatemala ini adalah contoh lain dari pemerintah AS yang menyebabkan kerugian dalam mengejar "sains". Sejak 1945 hingga 1956, sekitar 1500 orang Guatemala sengaja diinfeksi penyakit menular seksual, termasuk sifilis dan gonore.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email
Subyek penelitian termasuk anak yatim, tahanan, pelacur, dan pekerja wajib militer. Para peneliti menggunakan pelacur untuk membuat mereka menderita penyakit menular seksual, dengan cara disuntik dan metode tidak bermoral lainnya. Subjek percobaan saat ini menuntut Universitas John Hopkins sebesar 1 miliar dollar AS (Rp 14,2 triliun) untuk perannya dalam penelitian ini.
4. Eksperimen ilmiah proyek keengganan Sebuah program penyiksaan medis yang dilembagakan di Afrika Selatan antara tahun 1971 dan 1989 untuk “menyembuhkan” homoseksualitas dalam wajib militer.
Kebijakan tersebut, yang dilakukan di bawah apartheid, termasuk perawatan "terapi keengganan" paksa, seperti terapi sengatan listrik dan kebiri kimia. Tentara juga mengizinkan sebanyak 900 operasi ganti kelamin. Komunitas medis pada saat itu percaya secara luas bahwa homoseksualitas adalah penyakit mental yang dapat disembuhkan. Dr Aubrey Levin, yang bertanggung jawab atas program tersebut sebagai kepala psikiater militer Afrika Selatan, akhirnya dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia oleh organisasi internasional dan menerima hukuman penjara.
Baca juga: Kisah Eksperimen Manusia Goa, 40 Hari Hidup Tanpa Ponsel, Jam, dan Sinar Matahari
5. Eksperimen ilmiah kamp konsentrasi Nazi
Nazi melakukan eksperimen ilmiah terhadap ribuan tahanan di kamp konsentrasi, tanpa mempedulikan nyawa manusia. Beberapa eksperimen ilmiah paling mematikan Nazi dilakukan dengan sengaja, seperti menginduksi hipotermia, menginfeksi orang dengan malaria, menggunakan gas mustard pada orang, sterilisasi paksa, memberi tahanan berbagai racun, menginfeksi luka dengan bakteri dan mengisinya dengan serutan kayu dan kaca tanah. Dokter Nazi Josef Mengele adalah "ilmuwan jahat" yang dikenal karena eksperimen paling mematikan yang ia terapkan di kamp konsentrasi Nazi, dengan fokus khusus pada anak kembar, kebanyakan Yahudi atau Roma ("Gipsi").
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email
Dokter Mengele bertanggung jawab atas kekejaman, seperti mengeluarkan manusia tanpa anestesi, suntikan berisi bakteri mematikan, mutilasi, dan lain-lain. Saking kejamnya, dokter Mengele dikenal sebagai "Malaikat Maut". Mengele mengumpulkan mata para korban yang terbunuh untuk penelitian heterokromia dan berusaha membuktikan melalui eksperimen dugaan perlawanan orang-orang Yahudi dan Roma terhadap sejumlah penyakit.
Dalam eksperimen Unit 731. [Via Wikimedia Commons](Via Wikimedia Commons)
Unit 731 adalah unit rahasia Angkatan Darat Jepang yang melakukan eksperimen ilmiah paling mematikan pada manusia selama Perang Dunia II. Dipimpin oleh Jenderal Shiro Ishii, Unit 731 tersebut melakukan eksperimen ilmiah pada sekitar 250.000 pria, wanita, dan anak-anak. Sebagian besar korban adalah orang China, bersama dengan beberapa tawanan perang dari Rusia dan Sekutu. Prosedur eksperimen ilmiah paling mematikan yang Unit 731 lakukan, di antranya pembedahan tanpa anestesi, mengamputasi anggota tubuh yang tidak perlu, dan pengangkatan organ tubuh, seperti bagian otak, hati, paru-paru dan lain-lain. Para korban eksperimen ilmiah paling mematikan ini juga menjadi sasaran perang biologis, pengujian radang dingin, kehamilan paksa, dan bahkan pengujian senjata dengan granat atau penyembur api.
Baca juga: Unit 731, Eksperimen Senjata Biologis Jepang Selama Perang Dunia II