5 Fakta Perampokan Rumah Lansia, Pelaku Gemetar Saat Ikat Korban hingga Minta Bacakan Doa
Perampokan Rumah Lansia

By Ninik Kristiani 26 Mei 2021, 20:14:38 WIB Sekitar Kita
5 Fakta Perampokan Rumah Lansia, Pelaku Gemetar Saat Ikat Korban hingga Minta Bacakan Doa

Gambar : Polisi melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus perampokan di RT 1 RW 1 Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari disatroni kawanan perampok, Selasa (25/5/2021).(KOMPAS.COM/MOHAMAD IQBAL FAHMI) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Perampokan Rumah Lansia, Pelaku Gemetar Saat Ikat Korban hingga Minta Bacakan Doa", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/05/26/093357578/5-fakta-perampokan-rumah-lansia-pelaku-gemetar-saat-ikat-korban-hingga?page=all. Penulis : Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi Editor : David Oliver Purba Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat: Android: https://bit.ly/3g85pkA iOS: https://apple.co/3hXWJ0L


Rabu, 26 Mei 2021

Penulis Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi | Editor David Oliver Purba PURBALINGGA, KOMPAS.com- Sebuah rumah di RT 1 RW 1 Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari disatroni kawanan perampok, Selasa (25/5/2021). Para pelaku masuk dengan menjebol jendela depan rumah sekitar pukul 02.30 WIB dan mengingat pasangan suami istri lansia.

Baca juga: Sekap Lansia, Kawanan Rampok Ini Beri Kabar ke Grup WhatsApp Keluarga Korban

Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan sejumlah fakta dari aksi perampokan yang diduga dilakukan oleh tiga pelaku ini.

Baca juga: Rampok Ini Minta Korbannya Berdoa Sebelum Disekap, Keluarga Korban Juga Dikabari  

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Purbalingga, Iptu Gurbacov dan putri pertama para korban, Muliah Aryani (59) mengungkapkan fakta-fakta tersebut kepada Kompas.com: Terima kasih telah membaca Kompas.com. 

1. Korban pasangan suami istri Muliah mengungkapkan, para korban merupakan orangtuanya. Saat para perampok masuk, ibu Muliah tengah beraktivitas di dapur, sementara ayahnya masih sibuk dengan ponselnya di dalam kamar. “Katanya sekitar jam setengah tiga, saat itu ibu sudah bangun, lagi aktivitas di dapur. Ayah sudah sempat bangun juga, lagi main HP, tapi pas mau keluar kamar tidak bisa buka pintu, dari luar sudah ada yang jagain,” katanya.

2. Korban disekap dan dipukul Ibu Muliah yang saat itu sedang berada di dapur disekap oleh perampok. Tangan dan kakinya diikat, sementara mulutnya diselotip. Para pelaku bahkan tidak segan memukul meski korban sudah lanjut usia. Hal ini dibuktikan dengan luka terbuka di dahi dan lebam di pipi ibu Muliah. “Ibu ada luka berdarah di jidat dan lebam di pipi. Ayah diikat pakai tali semacam tali sepatu agak besar dan diancam oleh pelaku,” ujarnya.

3. Gasak emas 1,34 ons dan sertifikat tanah Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Purbalingga, Iptu Gurbacov mengungkapkan, setelah menyekap kedua korban, para pelaku menjarah isi lemari kamar. Kawanan ini menggasak perhiasan emas 1,34 ons beserta surat-suratnya, uang tunai, sertifikat tanah, dan ponsel.

4. Gemetar dan minta korban baca bismillah Saat melakukan aksinya, satu pelaku justru gemetar saat mengikat ibu Muliah. Pelaku tersebut juga meminta korban untuk membaca bismillah dan berdoa agar selamat. "Saat akan mengikat korban, pelaku gemetaran sambil menenangkan korban, bahkan meminta korban untuk membaca basmallah," ujar Gurbacov. "Udah bu santai saja, baca basmallah ya bu, engga papa kok," lanjutnya menirukan omongan pelaku.

5. Kirim kabar ke grup WA keluarga dan voice note ke anak korban Setelah berhasil menggasak sejumlah harta benda dari rumah korban, para pelaku meninggalkan korban dengan keadaan masih terikat. Namun anehnya, salah satu pelaku yang memegang telepon genggam korban membuka grup WhatsApp keluarga korbannya untuk memberi kabar. "Lucunya pelaku memakai HP korban untuk mengirim wa kepada WA Grup keluarga korban untuk memberi kabar bahwa ada perampokan," kata Gurbacov. Anak pertama korban yang melihat pesan dari nomor ayahnya merasa khawatir dan berusaha menelepon, tapi tak diangkat oleh pelaku. "Awal saya tahu itu bapak kirim pesan ke grup percakapan keluarga, pesannya hanya 'ada orang kerampokan'. Saya telepon enggak diangkat. Kemungkinan itu yang kirim pesan perampoknya," ungkap Muliah. Meski tidak diangkat, satu pelaku justru mengirimkan pesan suara ke anak korban. Dalam pesan suara tersebut, terdengar jelas suara pelaku memberi tahu bahwa keluarganya sedang dirampok. "Ini keluarga korban, tolong ini yang punya hp lagi kerampokan," tutur pesan suara itu. Polisi masih mendalami kasus ini. Polres Purbalingga bersama Tim Inafis dan K-9 telah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan fakta-fakta kejadian. Ditanya soal jaringan sindikat atau keterlibatan orang terdekat, Gurbacov belum bisa memastikan. "Semua kemungkinan bisa saja terjadi tapi saat ini kami masih mendalami. Tapi untuk modus kami sudah ada gambaran," ucap dia.
 




Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment


Principal

Pengawas Sekolah
DR. NINIK KRISTIANI, M.PD

Jejak Pendapat

Menu apakah yang paling Anda sukai dari website ini?
Koleksi video
Ruang pengumuman
Menu pada link terkait
Menu unduhan
Ruang konsultasi
Ruang berita