Tema
| : | Minggu, 24 April 2022, mengupade materi pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka kepada Yayasan DAPENA. Poin-poin penting yang ditekankan pada sesi hari ini adalah:
- Guru mengajar menggunakan Kurikulum Merdeka perlu menyusun perangkat ajar, berupa Modul Ajar (dulu Namanya RPP) yang dikembangkan dari CP (Capaian Pembelajaran , dari CP dikembangkan ke TP (Tujuan Pembelajaran) dan dari TP disusun menjadi ATP (Alur Tujuan Pembelajaran). CP-TP-ATP setara dengan (dulu Namanya Silabus).
- Pegangan mengajar guru adalah Modul Ajar (dulu RPP), sedangkan pegangan siswa disebut Bahan Ajar (dikemas dengan bahasa lain dari Modul Ajar agar siswa terlibat dalam bahan ajar tersebut, biasanya menggunakan kalimat “ajakan/himbauan/instruksi, dll, misal dalam Modul Ajar berbunyi Murid mengamati tayangan video, maka Bahan Ajar yang diberikan ke murid akan berbunyi “Amati/silahkan simak, ayo simak..video berikut…”)
- Pada pembelajaran Kurikulum Merdeka ini diawali dengan asesmen awal (sering disebut asesmen diagnostic) untuk mengetahui perkembangan dan karakteristik murid (gaya belajar, minat belajar, spiko sosial dan emosianal murid) yang selanjutnya digunakan bahan guru untuk menyusun perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang berdeferensiasi, selanjutnya dalam proses pembelajaran dilakukan asesmen formatif (asesmen ini harapannya lebih banyak dilakukan dari pada asesmen sumatif yang bisanya dilakukan di akhir pencapaian tujuan pembelajaran atau akhir periode pembelajaran tertentu atau akhir seluruh rangkaian pembelajaran atau semesteran)
- Pembelajaran di Kurikulum Merdeka harapannya tidak banyak mengajarkan tektual, namun kontektual, kehidupan nyata, atau hal-hal yang mendukung masa depan murid (pembelajaran yang bermakna bagi murid), ingatlah Film “SI BOLANG”, harapannya anak dapat merdeka spt ilustrasi film tsb, dan setiap kehadiran di kelas selalu dihargai apapun kondisi murid tsb
- Dalam Kurikulum Merdeka tidak ada KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yang ada adalah “menulis posisi masing-masing murid”, dalam hal ini guru perlu bermusyawarah untuk menyusun rubrik penilaian yang otentik sesuai dengan kondisi murid di sekolahnya, dapat menyontoh laporan hasil belajar murid TK (yang dituliskan apa yang sdh dicapai dan apa yang perlu ditingkatkan/perlu didampingi).
- Yang diutamakan dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka bukan angka KKM namun tercapainya tujuan pembelajaran, di mana setiap murid tidak sama iramanya dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut, irama yang tidak sama inilah yang dilaporan kepada orang tua murid melalui LHB (Laporan Hasil Belajar)
- Peserta dimohon mengisi PRESENSI KLIK DI SINI, KUMPULAN MATERI YANG PERLU DI UPDATE KLIK DI SINI
|